Jelang siang habis benah-benah halaman depan tepatnya di jalan masuk halaman yang sudutnya tajam aku potong agar mobil yang atret tidak nggasrut bumpere. Pengalaman dahulu mobil Agus Setyadi kawan SMP yang kini jadi sedulur yang datang malem-malem ketoke kena sithik pas atret.
Ke Imogiri naik Satria FU, lama nggak jalan naik motor rasanya nyaman juga merasakan ayunan body Satria yang anteb, jadi pingin motoran jarak jauh lagi, tapi bukan naik tanjakan seperti di Tawangmangu, ra kuat mesinne. Aneh memang, cc besar tapi kok nankak ra meyakinkan.
Di tempat om Ciprit, beliau baru pulang dari Tenis, olah raga yang rutin tiap hari dilakukan selama hampir dua bulan terakhir ini. Dan kini beliaupun sudah nggak merokok lagi, semoga saja langgeng niatnya.
Selain Simbar Menjangan, aku juga minta tanaman air buat lumpang batu dirumah yang diletakkan di depan teras sebelah kanan, dan buat 2 kolam kecil dari ember plastik hitam yang aku buat di halaman depan, yang dekat kalen. Semoga saja nggak ludes disosor banyake pak kaum, hhh. Pengalaman membuktikan, dua kali ganjar pasang tanaan air di lumpang batu, ludes kena embat sang angsa putih.
Simbar Menjangan kupasang di depan tiang sebelah kiri, buat melengkapi tiang kanan dan tiang tengah yang sebelumnya sudah kupasang Simbar Menjangan juga dari om Ciprit.
Pulangnya habis waktu Dhuhur dibawain pelem Golek, sudah semburat kuning.
Canden, Sabtu 29 Nov 2014 21.02 WIB
Hujan tidak terlalu deras tapi tidak sekedar rintik