Bikin Masker Sendiri di Rumah, Ini Bahan yang Paling Baik Menurut Penelitian

WHO telah mengimbau semua orang di tempat umum untuk mengenakan masker guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona penyebab Covid-19.  Adapun masker yang disarankan untuk dipakai masyarakat umum adalah masker kain, atau masker buatan sendiri dengan memanfaatkan ketersediaan bahan-bahan yang ada. Sementara masker medis diprioritaskan hanya untuk petugas medis di layanan kesehatan.  Lantas, jika ingin membuat sendiri masker di rumah, bahan-bahan apa saja yang baik untuk digunakan?




Bahan masker kain Sebuah studi di Universitas Cambridge mencoba melakukan pengujian berbagai jenis bahan rumah tangga yang dapat dipakai untuk membuat masker sendiri. Bahan yang diuji dan dibandingkan terdiri dari: kantong vacum cleaner atau penyedot debu, lap piring (serbet), katun blend, T-shirt katun 100 persen, sarung bantal anti mikroba, scraft, sarung bantal, linen, dan sutra. Bahan-bahan tersebut kemudian dilihat bagaimana kemampuannya dalam menyaring bakteri, serta dalam mencegah penyebaran aerosol. Pengujian untuk melihat kemampuan filtrasi masing-masing bahan adalah dengan menempatkan potongan kain yang kemudian disemprotkan aliran udara yang telah mengandung mikroorganisme.

Adapun organisme yang dipakai untuk pengujian adalah dari jenis bakteri Bacillus atrophaeus dan virus Bacteriophage MS. Bacillus atrophaeus memiliki ukuran 0.95-1.25 mikron yang merupakan bakteri pembentuk spora berbentuk batang. Sementara virus Bacteriophage MS memiliki ukuran 0.023 mikron. Kemampuan filtrasi masing-masing kain kemudian dibandingkan dengan masker bedah. Hasilnya beberapa kain menunjukkan mereka memiliki kemampuan filtrasi dalam menyaring kedua organisme.

Secara lengkap urutan kain yang baik dalam menyaring bakteri dalam percobaan itu adalah sebagai berikut :

01. Masker Bedah 96 perSen
02. Kantong vacum cleaner  94,35 persen
03. Serbet 83,24 persen
04. Katun blend 74,60 persen
05. T-shirt Katun 69,42 persen
06. Sarung bantal antimikroba 65,62 persen
07. Scraf 62,30 persen
08. Sarung bantal 61,28 persen
09. Linen 60 persen
10. Sutra 58 persen 

Sementara itu untuk penyaringan virus Bacteriophage MS menunjukkan sedikit perbedaan hasil. Penggunaan virus ini sebagai uji coba adalah untuk melihat kemampuan kain mengingat virus ini memiliki ukuran 5 kali lebih kecil dari virus corona SARS-Cov-2 yang ukurannya sekitar 0,1 mikron. Selain itu, tingkat keamanan bakteri dinilai jauh lebih aman digunakan saat penelitian.

Adapun urutan kemampuan tiap bahan dalam menyaring virus adalah sebagai berikut:

01. Masker Bedah 89,52 persen
02. Vacum Cleaner Bag 85,95 persen
03. Serbet 72,46 persen
04. Katun Blend 70,24 persen
05. Sarung bantal antibakteri 6890 persen
06. Linen 61,67 persen
07. Sarung bantal 57,13 persen
08. Sutra 54,32 persen
09. T-Shirt Katun 50,85 persen
10. Scraft 48, 87 persen

Masker kain lebih baik daripada tidak Pengujian juga melihat seberapa efektif masker kain dalam menahan droplet dan mencegah penyebaran aerosol. Pengujian mengundang 21 sukarelawan yang memiliki kondisi fit berusia 20-44 tahun. Sukarelawan diminta menggunakan masker dari katun t-shirt. Selanjutnya sukarelawan diharuskan batuk di sebuah kotak batuk yang dirancang sedemikian rupa. Serta diminta untuk bernapas dengan kriteria napas tertentu. Pengujian dilakukan dengan membandingkan saat mereka mengenakan masker kain, masker bedah dan tanpa masker. Total koloni mikroorganisme dan jumlah partikel kemudian dihitung. Hasilnya baik masker bedah maupun masker kain terbukti mampu mengurangi droplet dibandingkan tanpa menggunakan masker.  Jumlah mikroorganisme juga terlihat lebih kecil. Meskipun, masker bedah masih lebih baik dibanding masker kain.

Akan tetapi hal itu lebih baik jika dibandingkan tidak menggunakan masker sama sekali.

Kesimpulan Para peneliti menguji bahan yang paling efektif dalam penyaringan saat menggunakan masker berlapis. Adapun yang mereka uji adalah versi dobel dari serbet, sarung bantal dan kain katun T-shirt 100 persen. Meskipun ada peningkatan kemampuan, secara keseluruhan, menggunakan lapisan ganda tak banyak menunjukkan peningkatan kemampuan penyaringan. Kecuali pada lapisan ganda serbet yang memperlihatkan peningkatan kinerja sebesar 14 persen. Yang membuat serbet mempunyai efektivitas yang sama dengan masker bedah. Meski demikian, para peneliti tak memilih kain dari serbet. Termasuk pula tas vacum cleaner sebagai bahan terbaik untuk pilihan masker. Mereka menyimpulkan sarung bantal dan t-shirt katun 100 persen adalah bahan terbaik untuk masker buatan sendiri. Hal ini karena pertimbangn kenyamanan bahan saat dipakai untuk bernapas. Kemudahan saat bernapas ketika menggunakan masker dinilai penting karena akan mempengaruhi seberapa tahan anda menggunakan masker itu. Dari penelitian itu, peneliti menyarankan masker kain yang direkomendasikan adalah masker dari t-shirt dan sarung bantal.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bikin Masker Sendiri di Rumah, Ini Bahan yang Paling Baik Menurut Penelitian", https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/06/211454865/bikin-masker-sendiri-di-rumah-ini-bahan-yang-paling-baik-menurut-penelitian?page=1.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho