Kisah Tentang Cinta Sejati
Pada suatu hari seorang murid bertanya pd Gurunya :
"Apakah Cinta Sejati itu?"
Guru: "Berjalanlah lurus di taman Bunga yg Luas,
Petiklah 1 bunga yg Terindah menurutmu,
Dan jangan pernah berbalik ke belakang !
Kemudian si murid melaksanakannya dan kembali dgn tangan hampa..
Guru: mana Bunganya?
murid menjawab:
"Aku tidak bisa mendapatkannya, sebenarnya aku telah menemukannya, tpi aku berfikir, di depan ada yg LEBIH Bagus lagi.... ketika aku telah sampai di ujung taman, aku baru sadar bahwa yg aku temui pertama tadi adalah yg terbaik, tapi aku.tidak bisa kembali lagi ke belakang...
Guru: "seperti itulah Cinta Sejati, semakin kau mencari yg terbaik, maka kau tak akan pernah menemukannya"
Jika kau sudah menemukan cinta dan terikat dalam sebuah mahligai perkawinan, janganlah sekali-sekali mencoba tuk berpaling kelain hati, karena itulah awal sebuah kehancuran.
Jangan pernah mengabaikan cinta yang sudah kau raih, hanya karena pesona cinta semu disekitarmu,
karena itu hanya dipermukaan saja yang kau lihat.
Perhatianmu kepada cinta yang lain, biasanya melebihi dari cinta yang telah kau dapat,
itulah yang mengawali sebuah perselingkuhan hati, hentikan jika itu sudah merasukimu,
kembalilah kepada keabadian cintamu.
Jangan pernah sia-siakan cinta yg pernah tumbuh di hatimu..
Karena waktu tidak akan pernah berputar dan kembali.....
Sumber : Facebook
Artikel Terkait:
Pencerahan
- Ceramah Gus Muwawik
- Menyingkirlah dari Indonesia
- Pers Menjawab Murka Presiden, ILC TV One
- Bunda Putri, siapa gerangan tuan?
- Selamat HUT TNI 68, bumi pertiwi menangis melihat perilaku korup pejabat negeri
- Negara Rusak, Aparat Hukum Jadi Penjarah!
- pilih2 lah saat bergaul
- aja nyerah mas
- menu sedap
- sepakat
- kompak
- buka mata
- ada apa dg sabtu?
- Betapa Mulianya Wanita.
- Ketika Aku, ...
- Dimana Air?
- Kamu Lebih Kuat Dari yang Kau Kira
- Semua buat mereka bila tiba masanya
- Perfect Beauty
- I can't Stop Loving U
- 17 Okt 2011
- Jangan Bersedih :)
- Meja Ini Tak Pernah Rapi
- Celengan Tanah Liat Bertahan Menapak Zaman