Buduran Pertemuan Keluarga Besar Harjosudiro Rencana Pemugaran Makam Keluarga

Lanjutan dari tulisan sebelumnya :

Sampai Buduran, lewat halaman depan, biasanya lewat halaman belakang, para tetua kumpul di Joglo warisane alm Om Sudarsono, (tak terasa beliau sudah tiada cukup lama, semoga amal ibadahnya selama ini dapat menjadi teman dialam kubur).



Parkirin D-Tracker disamping rumah lama (sayang tadi lupa gak ambil gambarnya), menuju tempat wudhu cuci muka dan kaki, seger. Mau ke Pendopo ragu lihat D-Tracker parkir jauh dari pandangan orang, was-was kuga nih, ku pindah belakang JOglo, yang dapat dijangkau pandangan dar yang pada jaga minuman, kalau nggak salah ada mbah Minto disana. Mbah Minto dan istri dipasrahi menjaga rumah tanah Buduran oleh ketua Yayasan Harjosudiro yang sekarang, Dr. Joko, yang sebelummya dipegang oleh Alm Om Sudarsono.

Tak lama parkirin D-Tracker ke belakang Joglo, azan Dhuhur kumandang nun jauh, lalu ada sosok yang ku kenal om Arief putra Eyang Kar, menuju tempat wudhu, kemudian masuk MAsjid Yayasan mengumandangkan azan Dhuhur, suaranya enak.

Masuk ke Masjid, eh ada Yoyok disana, rupanya adiku siji iki masih di Solo ta? Sapaan sejenak dengannya, terus tengok Hape eh kok ada miscall dari om Ciprit Yogya adiknya bapak, wah ada apa nih. Keluar masjid agak keluar halaman, nyaris ketemu sama jalan belakang , aku call back beliau, lama menunggu akhirnya ada suara diujunga sana, suara om Ciprit yang khas, rupanya beliau mau tahu kapan aku main ke Imogiri, karena memang waktu bapak ke Yogya beberapa bulan lalu saya pernah janji mau dolan ke Imogiri.

Iya om, nanti insya allah dalam minggu depan ini, kebetulan liburan sekolah pasti om Ciprit ada dirumah, dan memang benar. Kalau gak lupa harus kesana, janjiku.

Balik ke MAsjid, ketinggalan 1 rekaat. Selesai sholat gabung ke rombongan tetua para sepuh satu grid generasi diatas, istilahnya pakde bude atau pak lik bulik.

Simak sejenak, eh kok langsung sesi makan, lha iya, lha wong kau telat Smile .

Mau tahu apa yang menarik waktu lihat menunya, gendar mek, sayangnya karena antri pada demen gendar plus pecel, aku gak jadi ambil, malah ganti makan gudeg, ra pati enak.

Udah dulu, ntar disambung

Solo, Kadipiro 25 Des 2011 00.50 WIB
Kantuk mulai menyerang