MAsjid di Kadipiro hanya berjarak slemparan batu dari rumah ibu, nah disamping sisi pinggir jalan kalau sore ada yang bikin pangkalan wedangan, atau HIQ istilah wong Solo, warung sederhana berisi makanan sederhana oleh orang yang sederhana, buat mereka yang sederhana.
Pesen wedang teh jahe, tapi habis, akhirnya milih teh tape, tape ketan, tapenya dua biar terasa aroma tapenya kalau kecampur sama teh panas.
Enak? Lha iya pasti, kalau gak enak pasti ku lepeh.
Terus apa yang kumakan? Standard HIQ jaman kuliah, Sega Bandeng secuil plus sambel, itu saja, sama nyobain nasi goreng dibungkusi, enak juga, gak kasinen gak kepedesen.
Terus lauknya apa? Standard kebiasaan, tahu goreng 2 biji, sudah.
Ongkos? 7,5 ribu, penuh sesak diperut yang belum keluar apapun sejak kemarin.
Solo, Kadipiro, 25 Des 2011
ini cerita sehari sebleumnya, alias malam hari tanggal 24 Des 2011 habis keluar dari sholat Isya